[Fanfiction] FF no title (Mini FF) // SHINee Fanfiction // Oneshoot



Author            : Indri Abriani
Cast    : KimKibum a.k.a Key [SHINee]
     Kim yong ri
Other cast    : Choi Minho
                             Shin Nana
                             Kim Ki Seok
Ganre            : Romance, sad, entertain
Rating    : General


Hai hai haaaaaaaaaaaaaaaaaai. Ini ff ke 9 yang In buat -3-/
Jadi bahasa dan cara peulisan masih aut-autan tak tau arah wkwkwkwkwk
juga ff ini belom mempunyai judul yang tentu sampai sekarang hahahaha
 dan mungkin cerita ini akan sama dengan “Play Full Kiss” soalnya cerita ini langsung muncul ketika nonton play full kiss. Nah, karena itu sekarang aku buat sedemikian rupa untuk berbeda. Tapi aku tidak tau kalau kalian tetap menganggap mirip atau tidak.




HAPPY READING


Disebuah meja belajar, tepatnya dikamar yongRi. Key terlihat sedang mengajari yongRi.
“Oia, kenapa pada saat itu kau berani masuk kemarku? ”key memecah keheningan.
“itu karena aku ingin bertanya. Kaukan orang yang sangat pintar”jawab yongRi dalam keadaan tetap menulis.
“Tapi kaukan orang baru disini. Dan tidak pantas seorang yeoja memasuki kamar namja yang bukan siapa-siapanya. Apalagi disaat tidak orang.”ucap key sembari membolak-balik buku tebal.
“salah sendiri. Kenapa tidak menjawab saat aku mengetuk pintu, eoh? Lagipula esok harinya aku ada ulangan fisika. Aku lemah dibidang itu” yongRi menghentikan tulisanya. Key hanya diam dan melihat yongRi yang melanjutkan tulisannya dengan wajah kesal. 
“Apa kau menyukaiku?” ucap key datar. yongRi menatap key dalam.
“Ne, nan Joh-ayo. Kau puas?”
“Tapi kau tidak berfikir kalau aku akan menyukaimukan?”
“tentu saja tidak. Hanya ketika malaikat datang saja kau akan menyukaiku”
“terus?”
“Mwoya?”
“Apa yang kau lakukankan? Kaukan tau itu tidak mungkin terjadi”
“kau tau cerita putri duyung?”
“apa maksudmu?”
“aku akan diam disisimu, menjadi buih ketika aku melihatmu bahagia dengan orang yang kau cintai dan perlahan menghilang. Jelas?”
“ah”key mengangguk dan memalingkan wajahnya. 
“kita sudahi sampai disini. Cepatlah tidur”key berdiri dan keluar dari kamar yongRi. 
Tiba-tiba bulir ar mata membasahi buku yongRi, air mata yang memang sedari tadi Ia tahan. Mengingat ucapan key yang tadi. Dan tambah deras. Sehingga menyembunyikan wajahnya dimeja dengan beralas  kedua tanganya. 

****

Key memasuki kamarnya. Mengingat perkataan yongRi. Merebahkan tubuhnya dengan kasar ketempat tidurnya dan terus menatap langit-langit kamarnya dengan tatapan kosong.

***

Keesokan harinya

“yongRi”panggil key ketika hendak memasuki  kelasnya. 
“ne?”
“kau masih punya pelajaran sehabis ini?”
“ah, aniya. Wae?”
“kalau begitu kita pulang bersama ne? Tunggu digerbang”
“ne?”sebelum selesai bicara key meninggalkan yongRi yang terlebih dahulu mengelus kepala yongRi layaknya adiknya dan tersenyum lembut. 
“apa dia sakit? Tidak biasanya. Bahkan dia biasanya meninggalkanku”batin yongRi.

****

Sesuai janjinya yongRi menunggu key. Tapi yongRi belum juga melihat key keluar.

Kelas Key
“neo gwencanha? Wajahmu sangat pucat”key menghampiri Nana. 
“ah, gwencanha”Nana melihat key yang duduk disampingnya. 
“katakanlah. Kau kenapa?”
“key-ahh, ottohkae?”perlahan Nana menjatuhkan air matanya. 
“Wae waeyo?”tanya key gugup dan perlahan mengarahkan tangannya ke kepala Nana dan menyandarkan ke bahunya. 
Dari pintu yongRi melihatnya. Dia merasakan seperti ada sesuatu yang menusuk jantungnya. Dan meninggalkan tempat itu. 
Dari dalam mobil, jinWoon melihat yongRi yang sedang berjalan dengan lemas. Dan menghampiri yongRi

****


“Gwencanha?”ucap jinWoon. 
“Ah, na gwencanha”
“gojimat”
“wajah sepucat itu masih bilang tidak papa? Kajja, aku antar pulang”
“ani-ahh. Aku pulang sendiri saja”yongRi mencoba berjalan, namun terjatuh dan ditahan oleh jinWoon. 
“sudah aku katakan, kan? Kajja, aku antar pulang”
“Gomawo”yongRi tersenyum kecil.

Sampai didepan rumah key. JinWoon memencet bel. Dan bungkuk setelah ada suara.
“Omo, yongRi kau kenapa?”tanya eomma key yang panik melihat keadaan yongRi. 
“na gwencanha ajjuma”
“bawa saja kekamarnya”seru eomma key kepada jinWoon. 
“Ne ajjuma”
yongRi duduk di tempat tidurnya. 
“Na gwencanha”
”sudah, sekarang berbaringlah”ucap eomma key. 
“ne”yongRi membaringkan tubuhnya. 

“kalau begitu saya pulang dulu ajjuma. Saya akan menjenguk lagi besok”
”ah ne. Gomawo, sudah mengantar yongRi”
“yongRi-ahh, aku pulang dulu yah. Kalau memang kau masih sakit besok tidak perlu turun. Aku akan izinkan”jinWoon seraya mengelus kepala yongRi. 
“ne. Gomawo”.
JinWoon meninggalkan kamar yongRi. Ketika hendak memasuki mobilnya, ia melihat key.
“sedang apa kau disini?”tanya key menghentikan langkahnya dari jarak yang lumayan jauh. 
“Wae? Aku tidak boleh kesini?”
“tentu saja. Ini rumahku”
“Hais, kau ini seperti anak kecil saja. Sepertinya yongRi sakit. Awas kalau kau membentaknya”ancam jinWoon seraya mesuk kedalam mobilnya dan menjalankan mobilnya. 
“YA! YA! Hais orang itu”teriak key kesal. 
“yongRi sakit?”key memasuki rumahnya.
“oh key kau sudah pulang? Berikan ini pada yongRi *memberi nampan kecil yang ada obat dan air putih* eomma ingin menjemput Ki Seok”
“ne”eomma key meninggalkan key dan keypun menuju kamar yongRi.
“ajjuma na.......”terhenti ketika melihat key yang masuk. 
“emmm. Eomma menjemput kiSeok. Eomma menitipkan ini”key duduk dipinggir tempat tidur yongRi. 
“minumlah”yongRi membenarkan posisinya menjadi duduk. 
“Gomawo”ucap yongRi setelah meminum obat yang diberikan key.
“keluarlah. Tidak baikkan? Dirumah sedah tidak ada siapa-siapa”
“ne? Ah, ne. Istirahatlah”key mendekatkan tangannya untuk membaiki selimut yongRi. 
“tidak perlu *key menghentikan tangannya* cepatlah keluar”yongRi menarik selimutnya.
Malam harinya key mengetuk kamar yongRi.
“nuguseoyo?”
“Na”
 “wae?”
“ani-ahh. Kau tidak belajar?”
”ani, aku sedang tidak bisa berfikir”
“ah, baiklah”key meninggalkan kamar yongRi, yang dari tadi tidak terbuka. Tiba-tiba, ia mendengar suara bukaan pintu dari kamar yongRi dan melihat yongRi keluar dari kamar.
“kenapa kau tega?”
“Wae waeyo?”
“Waeyo? Apa kau sedang mempermaikanku? Kau senang. Kau tau aku menyukaimu. Tapi kenapa kau lakukan ini. Kenapa kau beri tanda kalau kau juga meyukaiku. Kenapa kau melakukannya key? Menyuruhku menunggumu. Tapi apa? Aku juga tidak datang. Kau malah berduaan dengan yeoja lain.....”
“Apa kau......”
“ne, aku rasa sekarang aku sudah menjadi buih. Kau tenang saja, aku akan hilang dari kehidupanmu ini.”eomma, appa, dan yeodongsaengnya keypun menghampiri mereka, karena mendengar suara ribut.
“ada apa ke......”eomma key terhenti ketika melihat yongRi menangis. 
“Jaesongnida ajjuma. Aku mengganggu tidur kalian”yongRi pergi memasuki kamarnya. 
“Kalian bertengkar?”tanya appa key. Key hanya diam, dam berjalan memasuki kamarnya.

Pagi hari. YongRi menuruni tangga, memberi salam dan duduk di meja makan.
“kau sudah baikan yongRi?”tanya appa key. 
“ne, ajjeossi. Nan gwencanha”
“kalau begitu kajja makan. Supaya lebih bersemangat lagi”
“Ne. Gomawo ajjuma”
“Nanti ajjeossi antar yah?”
“ani-ahh ajjeossi. Aku bersama cingu”yongRi berbicara dalam keadaan mulutnya penuh dengan mekanan. 
“telanlah makananmu dulu”ucap key yang berada dihadapannya. yongRi hanya memasang wajah tidak peduli dan terus memasukan makanan kedalam mulutnya. 
“yeoja? Namja?”tanya appa key membuat yongRi tersedak. 
“eonni, minumlah”kiSeok menyodorkan minuman. 
“gomawo”yongRi mengelus kepala kiSeok. 
“namja yang kemarin?”
“ne”
“eomma rasa dia namja yang sopan, dan perhatian lagi”ucap eomma key seraya melirik kearah key yang sedang asik makan. Tapi, sebenarnya key menyadari hal itu.
Bell rumah berbunyi.
“ah itu mungkin jinWoon”yongRi meneguk meninumannya dengan cepat. 
“kalau begitu aku pergi dulu. Annyeonghaseyo”yongRi berlalu dan membungkukkan badan.


“apa lama?”
“ani. Palli, masuk”yongRi hendak membuka pintu mobil namun sebuah tangan menghalanginya. 
“key-ahh, mwoya?”
“aku ingin ikut kalian. Wae?”yongRi melihat kearah jinWoon. 
“aku rasa gwencanha”ucap jinWoon menandakan setuju agar key ikut. 
“oke”key sergap masuk kedalam mobil. 
“kau bisa duduk dibelakang”
“kau saja. Aku sudah berada disini”
“neo.....”yongRi memasang wajah kesalnya dan masuk ketempat duduk dibelakang.
Diperjalanan semuanya hening tidak ada yang bicara satupun. jinWoon mengarahkan kaca yang tergantung berada ditengah kearah yongRi.
“yongRi-ahh, kau benar sudah baikan?”jinWoon memecah keheningan. 
“ne, sudah lebih baik”
“kau bisa berfikirkan?”
“tentu saja”
“hais, kau ini kenapa? Dia sudah mengatakan dia tidak papakan? Kenapa kau bertanya terus?”ucap key membuat jinWoon yang tadi ingin bicara tidak jadi. 
“waeyo? Aku hanya memastikan. Kalau dia pingsan bagaimana? Atau kalau keluar cairan merah(?) dari hidungnya bagaimana?”
“kalau memaang dia masih sakit dia bisa dirumah saja”
“aigooo. Kalian ini. sudahlah. jinWoon perhatikan saja jalanan. Tidak perlu perhatikan namja di sebelah mu ini”yongRi angkat bicara.
****
YongRi keluar dari kelasnya dan melihat key berada di depan kelasnya.
“kau menungguku?”
“ne, daripada kejadian kemarin terjadi lagi. Lebih baik seperti inikan?”
“ah”yongRi mengangguk. 


Tiba-tiba yongRi terjatuh ketika melewati tangga. Membuat yongRi pingsan. jinWoon melihat kejadian tersebut dan menghampiri. 
“Waeyo?”
“dia terjatuh”
 “kalau begitu aku akan ambil mobil”jinWoon berlari menuju parkiran, diikuti key yang menggendong yongRi. 

Dokter keluar dari ruang periksa. Eomma keypun juga sudah ada.
“syukurlah tidak ada yang parah. Dan sekarang dia sudah sadar”
“tapi kenapa dia pingsan dok?”ucap key dan jinWoon bersamaan. 
“hanya shock saja. Tidak lebih. Dia bisa di pindahkan diruang rawat. Kalau begitu saya permisi dulu”
“gamsahamnida dok”ucap eomma key diikuti bungkukan key dan jinWoon. 


yongRi dipindahkan keruang rawat. 
“Mianhae, sudah merepotkan kalian”
“kenapa bilang seperti itu? Ini semua kecelakaan”seru eomma key mengelus kepala yongRi. 


jinWoon masuk keruangan setelah menerima telpon. 
“jaesonghimnida, saya harus kembali ke kampus”ucap jinWoon. 
“ah. Baiklah. Hati-hatilah”
“ne ajjuma. yongRi aku permisi dulu yah? Cepat sembuh”menarik hidung yongRi. 
“ne. Palli. Pasti sangat penting”
“kalau begitu saya pamit dulu. Annyeonghaseyo”jinWoon membungkukkan badan. 
“eomaa mau urus administrasinya dulu. Key jaga yongRi sebentar”
“ne eomma”.

 Key duduk di kursi sebelah tempat tidur yongRi. 
“wae?”tanya yongRi. 
“kau tidak dengar, eomma menyuruhku menjagamu”
“aku kira kau tidak bersungguh-sungguh”
“sudahlah. Kau mau minum?”
“ani”yongRi menenggeleng. 
“ah, apa kau punya lelucon?”
“lelucon?”key bingung.
“ne. Kalau tidak ada juga tidak papa”
“sepertinya ada”
“Mwoya?”
“Kau tau kenapa ayam saat menyeberang tidak tertabrak?”
“ani. Wae?”
“karena dia berlari. Haha”key tertawa kecil. 
yongRi hanya diam menatap key dengan penuh tanda tanya(??) dan tanpa ekspresi apapun. 
“tidak lucu yah?”
“tentu saja. Itu sangat garing. Ambilkan aku minum saja”
“ah, ne”
“aku tidak menyangka dia melakukan itu. Tapi, lelucon apa itu? Sangat garing”ucap yongRi ketika key keluar dari ruangannya. 

Key datang menyodorkan minuman digelas putih tinggi. 
“Igo, minumlah”
“gomawo”yongRi meneguk minumannya. 
Seketika ia tersedak melihat key yang memandanginya. 
“Gwecanha?”
“em”key mengambil beberapa tisu dam mengelap baju dan wajah yongRi 
“Lain kali kau harus berhati-hati. Pabo”
 “salah sendiri kenapa kau.....”terhenti ketika key mengelap bibirnya. 
Tiba-tiba eomma key masuk keruangan, mengagetkan key dan membuat key menjauh dari yongRi. Eomma key memandang curiga pada key. 
“ajjuma. Ottohkae?”yongRi mencoba mencairkan suasana. 
“ah, gwencanha. Semuanya beres. Oia, eomma akan menjeput kiSeok dulu. Dia pasti shock mendengar eonninya masuk rumah sakit”
“mianhae ajjuma”
“gwencanha. Key eomma titip yongRi lagi yah?”
“ne eomma”
“kalau begitu eomma pergi dulu”

Tidak lama eomma key pergi. jinWoon masuk keruangan yongRi. 
“kenapa kau kemari lagi?”tanya key. 
“Wae? yongRi adalah cinguku. Dan kau bukan siapa-siapanya. Jadi kau tidak berhak melarangku. Lagi pula aku tidak bilangkan kalau aku tidak akan kesini lagi? *jinWoon menghampiri yongRi* Kau meresa lebih baik?”
“ne. Gomawo. Ada masalah dikampus?”
“ne, hanya masalah kecil saja”
“ah”jinWoon melihat kearah key. 
“Waeyo?”
“kau tidak mau pergi?”
“kalau aku tidak mau, eoh?”
“kau harus mau”
“kalian ini. selalu saja ribut”
“aku akan keluar membeli kopi. Jaga yongRi”key berlalu.

yongRi menceritakan semua kejadian tadi pada jinWoon 
“jinja?”
“ne. Aku tidak menyangka dia melakukan itu?”., “sepertinya dia menyukaimu”
“ah? Andwe”
“dari mana kau tau?” 
“ aku sudah pernah mengatakannya”
“hais, pabo *mendorong jidat yongRi dengan jarinya* mana ada yeoja menyatakan perasaan lebih dulu”
“dia bertanya. Dan dia bilang dia tidak mungkin menyukaiku”
“sudahlah. Kau tidurlah”jinWoon keluar ruangan ketika yongRi tertidur dam melihat key yang sedang duduk memegang dua kopi di tangannya. 
“yongRi sudah tidur. Kalau kau lelah pulang saja. Biar aku yang menjaganya”
“ani *key memberikan salah satu gelas ditangannya ke jinWoon* biar aku yang menjaganya. Kau saja yang pulang. Aku juga sudah menelpon eommaku supaya besok saja untuk datang”
“baiklah. Gomawo”ucap jin-woon menunjukan minumannya
“em”jinWoon dan key berjalan sesuai arahnya masing-masing. 

“yeogi”jinWoon memanggil key. Keypun menoleh kearahya. 
“Wae?”
“ungkapkanlah perasaanmu pada yongRi”
“apa maksudmu?”
“kau menyukai yongrikan? Kau mau aku duluan yang mendapakatnya? Atau mungkin namja lain?”
“nan.....”jinWoon menepuk pundak key, 
“aku pamit dulu”
“hah. Aku rasa dia gila. Dia menyukai yongRi. Tapi dia menyuruhku untuk mengungkapkan perasaanku?”batin key.

***
“kau sudah bangun?”ucap key ketika aku mengerjapkan mataku
“eoh? kau bermalam disini?”
“ne, eomma sebentar lagi mau datang”
“ah ne. Aku mau kekamar mandi dulu”
“aku antar”
“ne?”
“ah bukan. Aku bantu sampai depan pintu, kajja” – aneh 
“gomawo”


Beberapa menit kemudian

“hiks...hiks...hiks eonni”ucap kiseok masuk kamarku dengan air matanya yang berlinangan
“waeyo?”ucapku menyambutnya dan mendudukkan di sampingku
“eonni semalam kiseok tidak tidur, eonni gwencanha?”
“aigo. Eonni gwencanha. Uljimah”
“eonni jatuh karena oppa? Biar aku yang marahin oppa”
“aish. dia jatuh sendiri”ucap key 
“gojimat. Oppa gojimat hiks...hiks...hiks”
“aigo. Sudah jangan nagis lagi. Cup..cup...cup”aku menenangkan kiseok

***

Hari demi hari keadaan yongRi membaik. Dia merasa sangat senang. Karena dia merasa akhir-akhir ini mulai dekat dengan key. Selain itu, kiSeok selalu saja membawa pekerjaan rumahnya kerumah sakit dan meminta bantuannya untuk mengerjakan. Walaupun awalnya saat kiSeok tau yongRi masuk rumah sakit, kiSeok menangis.

***

YongRi berhenti disebuah halte bus. Karena hujan deras menghambatnya.
“yongri-ahh”teriak jinWoon dalam mobil. 
“oh, jinWoon-ahh”jinWoon keluar dari mobilnya mengenakan payung. 
“kajja aku antar”
“ne”yongRi mengikuti jinWoon.



“kenapa jalananya ditutup?”
“ah ne. Aku lupa. Ada perbaikan jalan. Mobil tidak bisa masuk. Aku turun disini saja”
“aku antar yah?”
“tidak perlu. Aku bisa sendiri”
“sudahlah”jinWoon keluar dari mobil dan membawa payung yang memang hanya satu.

***

Dirumah Key
“dimana yongRi? Kenapa belum pulang? Hujan sangat deras. Dan ini sudah malam” eomma key cemas. 
“Oppa kau tidak menghubungi eonni?”
“oppa sedang  berusaha. Tapi ponselnya tidak aktif”ucap key yang memaunkan ponselnya
“oppa tidak mau mencarinya?”key menatap saenginya itu dan melihat ekspresi eommanya yang cemas. Key mengambil payung dan dan keluar dari rumahnya.

***

jinWoon dan yongRi mengobrol ditengah-tengah perjalanan. yongRi yang terpeleset berhasil jinWoon tangkap dan membuat yongRi memeluknya. 
“aku rasa kau ditakdirkan untuk selalu menangkapku”
“kau ini bisa saja”jinWoon mencubit hidung yongRi.

“lepaskan tanganmu *jinWoon melepaskan tangannya dari pundak yongRi* Sekarang, kau bisa pergi”ucap key yang memang sedari tadi melihat tingkah mereka dari kejauhan
“baiklah. Kalau begitu aku pulang dulu”jinWoon berkata pada yongRi. 
“ne. Gomawo. Igo * menyodorkan payung*”
“ani. Kau pakai saja”
“bagaimana denganmu?”
“dengan seperti ini *memakai topi jaketnya*lagipula mobiku tidak jauh dari sini. Annyeong”jinWoon pergi dari tempat itu. 
“sudah. Dia sudah pergi. Palli kita pulang”


“kau ini. kenapa tidak membiarkannya mampir. Ini masih hujan”
“ish kau ini. Kau tau betapa cemasnya kami dirumah? Kau malah bermesraan dengan namja itu”
“kami? kau mencemaskanku?”key diam mematung
“ah, na arra. Ajjuma dan kiSeokkan maksudmu? Kajja, tidak perlu difikirkan”yongRi berjalan mendahului key.
“ak...ak... aku juga. Aku juga mencemaskanmu”
“ne? Kau ini jangan bercanda. palli jalan”yongRi yang mendekati key dan menarik tangan key, namun key menahanya dan malah ia membuat yongRi menghadapnya.

“Jebbal, jangan menjadi buih. Tetaplah bersamaku”
“kau fikir kau siapa? Apa setelah kau memperbolehkanku untuk menyukaimu, baru boleh aku menyukaimu?”yongRi berusaha melepas genggaman tangan kiri key dari tangan kanannya. 
“lepaskan aku”key mengecup bibir yongRi
“Mianhae soal kemarin. Nana punya masalah dengan keluarganya. Aku hanya berusaha membantunya”
 “itu bukan urusankukan? Aku harap kau tidak akan melakukan ini lagi”yongRi berjalan mendahului key dan menahan air matanya.

Key seketika membuang payungnya dan mengejar yongRi. Membalikkan tubuh yongRi dan meraih wajah yongRi. Dan bibirnyapun tepat mendarat dibibir yongRi. Key terus melumat bibir yongRi , tanpa ada balasan dari yongRi. Malah yongRi terus memukul tubuh key untuk menyudahinya. Tapi key tidak memperdulikannya, ia terus memberdalam ciumannya itu, membuat yongRi menjatukan payung yang ia pegang.


SKIP TIME


“YA! mwoya? Kenapa kau lakukan ini, eoh? Kau ingin mempermaikanku. Aku sudah bilang agar kau......”key memeluk yongRi erat. 
“nan saranghaeyo. Jangan jadi buih atau sebagainya. Tetaplah bersamaku, dan bahagia bersamaku. Aku sama sekali tidak mempermaikanmu. Bahkan mencari waktu yang tepat untuk mengatakan ini saja aku tidak bisa. Mianhae, karena ini tidak seromantis seperti yang ada didrama”yongRi yang tersentuh dan tersenyum tipis dan membalas pelukan key.

***

Key menutup payung yang ia kenakan dan berteduh di payung yongRi.
“Waeyo?”
“bukankah ini lebih baik?”
“kau ini. pakai payungmu sendiri”
“kau menikmatinyakan?”
“mwo....mwo.... mwoya?”
“tadi. Saat aku peluk. Atau ciumanku?”
“kau. Aku...aku. hanya kedinginan”
“aigo. Jinja? Kalau begitu seperti ini saja”key memeluk yongRi dari samping
“apa yang kau lakukan”
“kau bilang kau kedinginan?”
“sekarang sudah tidak”
“berarti benarkan?”
 “kau”yongRi memasang wajah kelasnya dan berjalan cepat meninggalkan key. 
“YA! yongRi-ahh aku kehujanan”
“pakai saja payungmu”teriak yongRi dari kejauhan. 
Keypun kembali membuka payungnya dan mengejar yongRi. Key terus saja menggoda yongRi. Sedangkan, yongRi terus menyangkal dan menjauhkan wajahya yang memerah dari key.






END


Terima kasih telah membaca ^-^

Ayo Ayo gimana tanggapan kalian tentang FF In yang ini? hehe
In harap kalian memberikan komentar baik positip maupun negatip -3-
Jangan jadi silent readers juseyoooo ^-^

Jangan mencoba men-copy dan mengakui ff
Jika ingin men-copy silahkan ijin.
Dengan senang hati in akan menanggapi ^-^


RCL JUSEYOOOOOOO



Cari post serupa di menubar "Fanfiction" atau bisa memilih di widget kategori dengan pilihan "Fanfiction"
Atau kalian bisa bisa mencari hal lainnya di kotak "search"

Silahkan tinggalkan komentar atau pesan dikotak komentar




Comments

  1. Annyeonghaseyo. Udh lama ngga baca ff semenjak hiatus dunia ff hehe xD. Hi In :D . Ih si keynya cool bangeet >_< ,, ceritanya bagus... (y) saya suka saya suka hehe xD . Terus berkarya thor :D (y)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hey Ina ahahaha kamu sepertinya sudah baca ff aku yang ini xD

      Delete

Post a Comment